-Talent-
Hari yang cerah. Tapi aku tidak tahu apakah hari ini akan menjadi hari
yang menyenangkan atau tidak. Karena ini hari pertamaku pindah ke sekolah baru.
Biasanya aku ke sekolah hanya dengan jalan kaki, tetapi sekarang berbeda karena
letaknya agak jauh. Aku diantar dengan mobil oleh Pak Bram, supirku.
“Lisa!” seruan itu cukup mengejutkanku.
“Iya kenapa, Ma?” jawab ku.
“Kamu nanti masuk kelas 8A ya, tapi Pak
Bram nggak bisa nganter. Kalo tidak tahu kelasnya, kamu tanya saja ke orang
yang ada disana.” Mama menjelaskan. Dan aku hanya mengangguk.
Akhirnya aku pun berangkat. Udara pagi memang sangat sejuk apalagi
dengan suara burung yang berkicau. Oh iya, aku belum memperkenalkan diri. Aku
Lisa. Tidak perlu tahu nama lengkap ku. Umur ku 14 tahun. Aku blasteran Indonesia-Australia.
Tapi tinggal di Indonesia.
Tanpa sadar aku sudah masuk gerbang sekolah. Eh—apa itu? Kenapa ada anak
kecil bawa boneka? Udah gitu di bawah tiang bendera lagi.. Kaya orang gila aja.
“Non, turun disini ya!” Pak Bram
tersenyum sambil membuka pintu mobil dan sekaligus memecah pikiranku.
“Oh iya, Pak. Terimakasih ya!” Aku balas
tersenyum dan akhirya berlari pergi.
Aku harus segera mencari kelas ku. Masih jam setengah 7 dan tentu saja
sekolah masih sepi. Aku hanya melihat beberapa orang tadi di depan parkir. Aku
bingung harus bertanya pada siapa. Dan akhirnya aku bertemu seorang anak cewek,
mungkin adik kelas.
“Hei, maaf mengganggu, tapi apa kamu
tahu dimana kelas 8A?” kataku sambil berusaha sok kenal.
Tetapi dia hanya melihat ku dengan tatapan dingin dan segera bejalan
tanpa berkata apa-apa. Hah? Apa semua orang disini seperti itu? Aku berpikir
dalam hati. Setelah mencari cukup lama, dan tidak ketemu juga. Akhirnya aku
bertemu seseorang lagi, seorang cewek. Aku masih berpikir, siapa tahu nanti dia
juga seperti cewek tadi.
“Hai, kamu kayanya anak baru ya? Apa
kamu tersesat?” Dia berkata sambil tersenyum.
Aku terkejut dan akhirnya menjawab, “Ah
iya, aku sedang mencari kelas 8A. Kamu mau bantu aku kan?”
“Ayo ikuti aku!” dia lalu berjalan dan
aku mengikuti nya.
Rambutnya sangat harum seperti bau bunga. Dan juga warnanya yang
chestnut, apalagi dibiarkan tergerai. Dia lebih tinggi dari aku. Dan juga
kulitnya putih. Yang paling bagus darinya adalah matanya yang hijau. Dia pasti
blasteran juga kalau tidak pasti itu softlens. Aku tadi sempat melihat nama di
dada nya. Namanya “Aurora”.
“Akhirnya sampai juga. Aku juga di kelas
ini. Sampai jumpa Lisa.” Katanya.
“Oh iya, terimakasih Aurora. Kalau kamu
di kelas ini, kenapa kamu pergi?” aku bingung.
“Aku mau membantu belanja dulu ke
kantin. Panggil aku Aura ya! Bye..” dia langsung pergi.
Kenapa begitu? Padahal Aurora adalah nama yang bagus. Ah, jangan
dipikirkan. Aku harus segera mencari tempat duduk ku. Ya ampun—kenapa harus di
depan meja guru?! Ya, aku paling tidak senang duduk di bangku deretan depan
karena aku orang nya suka tidur dan kadang ketiduran. Huff.. sepertinya hari
ini akan melelahkan.
BERSAMBUNG…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar